Hari
ini…
Tak mampu lagi
Mengisahkan siapa fulan
dan fulanah
Hati begitu dahaga
Haus akan setiap bait
yang ku goreskan
Kisahkan pujian buat anak manusia
Ku
tatapi wajah si fulan, fulanah
Rautnya menampakkan
mati rasa
Terkadang sangkaku
benar
Terkadang pulang
sangkaku salah
Semua adalah
paradigmaku
Seyuman
seorang teman
Menenangkan jiwaku
karena sinarnya
Meneduhkan perasaan
yang didera prahara
Si
pendiam, raut wajahnya begitu apatis
Ada tragedi atau tak ada pun ia egois
Si periang begitu
bahagia sepanjang masa
Hari-hari nya melukis
pelangi kehidupan
Tentangku,
bila ku gambarkan…
Begitu sulit dipahami..
Kadang tentangku
membuat manusia salah kaprah
Kehidupan
ibarat harmonika
Setiap nada-nadanya
adalah pribadi manusia
Adanya keunikan,
manusia mampu
Melawan dunia dengan ke
khususannya
Keahlianlah yang mampu
membedakan setiap manusia
Kesesakan
dunia bukan menjadi alasan
Manusia tak bisa hidup
Namun, pesimislah yang
membuat beranggapan dunia itu kejam
Bukankah
karena ujian…
Manusia optimis dalam
hidupnya
Bukankah
karena ujian…
Manusia mampu bertahan
dari lika-likunya
Karena
ujian, manusia menggapai kemenangan
Karena ujian, kegagalan
hari ini
Adalah evaluasi tuk
ujian yang akan menghampirinya lagi…
Dimanapun
dan kapanpun…
Bandung, 1 Maret 2015
0 comments:
Post a Comment